Thursday, October 14, 2010

Kehebatan mata wang dinar dan dirham

Kehebatan matawang emas dan dinar tetap utuh....Pada masa sekarang 1 dinar boleh membeli seekor kambing. Lagi lama di simpan lagi bernilai dan mungkin 5 tahun lagi boleh pula membeli seekor lembu atau kerbau............Nilai 1 dinar sekarang RM 624 boleh membeli
seekor kambing atau masih berbaki lagi.....


Sebagai Contoh: 1 dinar masa zaman Nabi Muhammad s.a.w boleh membeli seekor kambing. Realiti ini telah menjadi nyata pada masa sekarang kerana 1 dinar sekarang bersamaan dengan RM624.


Walaupun zaman telah berlalu 1400 tahun yang lalu tetapi nilai 1 dinar tetap teguh dan tidak susut nilai jika di bandingkan dengan wang kertas yang di simpan 1400 tahun yang lalu....bahkan ianya tidak akan laku jika di gunakan untuk membeli barang pada masa sekarang. Itulah kelebihan matawang emas dan dinar.


Perkara ini dapat dibuktikan dengan kisah tujuh orang pemuda yang lari dari pemerintahan Raja yang zalim sebagaimana yang di ceritakan dalam surah Al-Kahfi juzuk 15. (buka quran tgk terjemahan)


Kesimpulanya simpan lah emassssssssssssssssssssssssss atau dinarrrrrrrrrr................ :) Semoga anda faham dengan penjelasan saya ini. kalau nak beli emas boleh menghubungi saya atau lawati web ni utk keterangan lanjut.

Terima kasih

Friday, August 20, 2010

ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN.

1. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra. telah bersabda Rasulullah saw: Apabila malam sudah tiba dari arah sini dan siang telah pergi dari arah sini, sedang
matahari sudah terbenam, maka orang yang puasa boleh berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Manusia ( ummat Islam ) masih dalam keadaan baik selama mentakjilkan
(menyegerakan) berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim)

3. Diriwayatakan dari Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah ) sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk. ( H.R : Abu Daud dan Al-Hakiem )

4. Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu puasa hendaklah berbuka dengan
kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi )

5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah Nabi saw. selesai berbuka Beliau berdo'a (artinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala
tetap ada Insya Allah. ( H.R : Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadits hasan )

6. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan, maka mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu ( yang sudah terhidang ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya makan sahur itu berkah. (H.R :
Al-Bukhary )

8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di Yaqrib, dari Nabi saw. bersabda : Hendaklah kamu semua makan sahur, karena sahur adalah makanan yang penuh berkah. ( H.R : An-Nasa'i )

9. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit t berkata : Kami bersahur bersama Rasulullah saw. kemudian kami bangkit untuk menunaikan shalat ( Shubuh ). saya berkata :
Berapa saat jarak antara keduanya ( antara waktu sahur dan waktu Shubuh )?Ia berkata : Selama orang membaca limapuluh ayat. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

10. Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur. ( H.R : Al-Baihaqi )

11. Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila salah seorang diantara kamu mendengar adzan dan piring masih di tangannya janganlah diletakkan hendaklah ia
menyelesaikan hajatnya ( makan/minum sahur )daripadanya. (H.R : Ahmad dan Abu Daud dan Al-Hakiem )

12. Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia berkata : Shalat telah di'iqamahkan, sedang segelas minuman masih di tangan Umar ra. beliau bertanya : Apakah ini boleh saya minum wahai Rasulullah ? Beliau r.a menjawab : ya, lalu ia meminumnya. ( H.R Ibnu Jarir )

13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata :Adalah Rasulullah saw. orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika
Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau saw. al-qur'an dan benar-benar Rasulullah saw. lebih dermawan tentang kebajikan( cepat berbuat kebaikan ) daripada angin yang dikirim.(HR Al-Bukhary )

14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata :Adalah Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail (shalat malam ) di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan
secara wajib, maka beliau bersabda : Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )

15. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh hari terakhir ( bulan Ramadhan ) beliau benar-benar menghidupkan malam (
untuk beribadah ) dan membangunkan istrinya ( agar beribadah ) dengan mengencangkan ikatan sarungnya (tidak mengumpuli istrinya ). ( H.R : Al-Bukhary dan
Muslim )

16. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh shalat malam pada sepuluh hari terakhir ( di bulan Ramadhan ) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya. ( H.R : Muslim )

17. Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana shalat malamnya Rasulullah saw di bulan
Ramadhan ? maka ia menjawab : Rasulullah saw tidak pernah shalat malam lebih dari sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya, caranya :
Beliau shalat empat raka'at jangan tanya baik dan panjangnya, kemudian shalat lagi empat raka'at jangan ditanya baik dan panjangnya, kemudian shalat tiga
raka’at. ( H.R : Al-Bukhary,Muslim dan lainnya )

18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila bangun shalat malam, beliau membuka dengan shalat dua raka'at yang ringan,
kemudian shalat delapan raka'at, kemudian shalat witir. ( H.R : Muslim )

19. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata : Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia berkata : Wahai Rasulullah bagaimana cara shalat malam ? Maka
Rasulullah r. menjawab : Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at. Apabila kamu khawatir masuk shalat Shubuh, maka berwitirlah satu raka'at. ( H.R : Jama'ah)

20. Dari Aisyah ra. ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw shalat di masjid, lalu para sahabat shalat sesuai dengan shalat beliau ( bermakmum di belakang ), lalu
beliau shalat pada malam kedua dan para sahabat bermakmum dibelakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau yang keempat mereka
berkumpul, maka Rasulullah saw tidak keluar mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda : Saya telah tahu apa yang kalian perbuat, tidak ada yang
menghalangi aku untuk keluar kepada kalian ( untuk mengimami shalat ) melainkan aku khawatir shalat malam ini difardhukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

21. Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca : Sabihisma Rabbikal A'la )dan ( Qul ya ayyuhal kafirun)
dan (Qulhu wallahu ahad ). ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i dan Ibnu Majah )

22. Diriwayatkan dari Hasan bin Ali t. ia berkata : Rasulullah saw. telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku baca dalam qunut witir : ( artinya ) Ya
Allah berilah aku petunjuk beserta orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan yang sempurna beserta orang yang telah engkau beri
kesehatan yang sempurna, pimpinlah aku beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa yang telah Engkau berikan, peliharalah aku dari apa yang
telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan tiada yang dapat memutuskan atas Engkau, bahwa tidak akan hina siapa saja yang telah Engkau pimpin dan tidak akan mulia siapa saja yang Engkau musuhi. Maha agung Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )

23. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda :Barang siapa yang shalat malam menepati lailatul qadar, maka diampuni dosanya yang telah lalu. ( H.R :
Jama'ah )

24. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. (H.R : Muslim )

25. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar pada malam kedua puluh tujuh, maka
Rasulullah saw. bersabda : Sayapun bermimpi seperti mimpimu, ( ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia ( lailatul qadar ) pada malam-malam
ganjil. ( H.R : Muslim )

26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan bila saya mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau bersabda : Bacalah ( artinya ) Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. (H.R : At-Tirmidzi dan Ahmad )

27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan
oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

28. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila hendak beri'tikaf, beliau shalat shubuh kemudian memasuki tempat
i'tikafnya.......... ( H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi )

29. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila beri'tikaf , beliau mendekatkan kepalanya kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali karena untuk memenuhi hajat manusia ( buang air, mandi dll...) ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

30. Allah ta'ala berfirman : ( artinya ) Janganlah kalian mencampuri mereka( istri-istri kalian ) sedang kalian dalam keadaan i'tikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan di dekati...( Al-Baqarah : 187 )

31. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Setiap amal anak bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, ia adalah untukku
dan aku yang memberikan pahala dengannya. Dan sesungguhnya puasa itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu puasa janganlah berbuat keji , jangan
berteriak-teriak ( pertengkaran ), apabila seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia katakan : " sesungguhnya saya sedang puasa" . Demi jiwa Muhammad yang ada di tanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang puasa itu lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan apabila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira karena puasanya. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim)

32. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan
kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat ( untuk menerima ) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah Kecuali Muslim ) Maksudnya
Allah tidak merasa perlu memberi pahala puasanya.

33. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan : Apa yang menghalangimu untuk melakukan haji
bersama kami ? Ia menjawab : Keledai yang ada pada kami yang satu dipakai oleh ayahnya si fulan (suaminya ) untuk berhaji bersama anaknya sedang yang lain di pakai untuk memberi minum anak-anak kami. Nabi pun bersabda lagi : Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan haji atau haji bersamaku. ( H.R :Muslim)

34. Rasulullah sw. bersabda : Apabila datang bulan Ramadhan kerjakanlah umrah karena umrah di dalamnya (bulan Ramadhan ) setingkat dengan haji. ( H.R : Muslim)

PERKARA YANG MEMBATALKAN PUASA

1. "...dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam (fajar ), kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam..." ( Al-Baqarah : 187).

2. "Dari Abu Hurairah ra.: bahwa sesungguhnya nabi saw. telah bersabda : Barangsiapa yang terlupa, sedang dia dalam keadaan puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya. Hal itu karena sesungguhnya Allah hendak memberinya karunia makan dan minum " (Hadits Shahih, riwayat Al-Jama'ah kecuali An-Nasai).

3. Dari Abu Hurairah ra. bahwa sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Barang siapa yang muntah dengan tidak sengaja, padahal ia sedang puasa - maka tidak wajib qadha ( puasanya tetap sah ), sedang barang siapa yang berusaha sehinggga muntah dengan sengaja, maka hendaklah ia mengqadha ( puasanya batal ). ( H.R : Abu Daud dan At-Tirmidziy )

4. Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata : Disaat kami berhaidh ( datang bulan ) dimasa Rasulullah saw. kami dilarang puasa dan diperintah untuk mengqadhanya
dan kami tidak diperintah untuk mengqadha shalat. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

5. Diriwayatkan dari Hafshah, ia berkata : Telah bersabda Nabi saw. Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa ( Ramadhan ) sejak malam, maka tidak ada
puasa baginya. ( H.R : Abu Daud ) hadits shahih.

6. Telah bersabda Rasulullah saw: Bahwa sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

7. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah saya terlanjur menyetubuhi istri saya (di siang hari) padahal saya dalam keadaan puasa ( Ramadhan ), maka Rasulullah saw bersabda : Punyakah kamu seorang budak untuk dimerdekakan ? Ia menjawab : Tidak. Rasulullah saw bersabda : Mampukah kamu puasa dua bulan berturut-turut ? Lelaki itu menjawab : Tidak. Beliau
bersabda lagi : Punyakah kamu persediaan makanan untuk memberi makan enam puluh orang miskin ? Lelaki itu menjawab : Tidak. Lalu beliau diam, maka ketika kami dalam keadaan semacam itu, Rasulullah datang dengan membawa satu keranjang kurma, lalu bertanya : dimana orang yang bertanya tadi ? ambilah
kurma ini dan shadaqahkan dia. Maka orang tersebut bertanya : Apakah kepada orang yang lebih miskin dari padaku ya Rasulullah ? Demi Allah tidak ada diantara
sudut-sudutnya ( Madinah ) keluarga yang lebih miskin daripada keluargaku. Maka Nabi saw. lalu tertawa sampai terlihat gigi serinya kemudian bersabda :
Ambillah untuk memberi makan keluargamu. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN

1. "(Masa yang diwajibkan kamu puasa itu ialah) bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur'an, menjadi pertunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi
keterangan-keterangan yang menjelaskan pertunjuk, dan (menjelaskan) antara yang haq dengan yang bathil. Karenanya, siapa saja dari antara kamu yang
menyaksikan anak bulan Ramadhan (atau mengetahuinya), maka hendaklah ia puasa di bulan itu; dan siapa saja yang sakit atau dalam musafir maka (bolehlah ia
berbuka, kemudian wajiblah ia puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki
kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran. Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadhan), dan
supaya kamu membesarkan Allah karena mendapat pertunjukNya, dan supaya kamu bersyukur." ( Al-Baqarah:185.)

2. "Diriwayatkan dari Mu'adz , ia berkata : Sesungguhnya Allah swt telah mewajibkan atas nabi untuk puasa, maka DIA turunkan ayat ( dalam surat
AL-Baqarah : 183-184), maka pada saat itu barangsiapa mau puasa dan barangsiapa mau memberi makan seorang miskin, keduanya diterima. Kemudian Allah menurunkan ayat lain ( AL-Baqarah : 185), maka ditetapkanlah kewajiban puasa bagi setiap orang yang mukim dan sehat dan diberi rukhsah ( keringanan) untuk orang yang sakit dan bermusafir dan ditetapkan cukup memberi makan orang misikin bagi oran yang sudah sangat tua dan tidak mampu puasa. " ( HR. Ahmad, Abu Dawud, AL-Baihaqi dengan sanad shahih).

3. "Diriwayatkan dari Hamzah Al-Islamy : Wahai Rasulullah, aku dapati bahwa diriku kuat untuk puasa dalam safar, berdosakah saya ? Maka beliau bersabda :
hal itu adalah merupakan kemurahan dari Allah Ta'ala, maka barangsiapa yang menggunakannya maka itu suatu kebaikan dan barangsiapa yang lebih suka untuk terus puasa maka tidak ada dosa baginya " ( H.R.Muslim)

4. "Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry ra. ia berkata : Kami bepergian bersama Rasulullah saw. ke Makkah, sedang kami dalam keadaan puasa. Selanjutnya ia
berkata : Kami berhenti di suatu tempat. Maka Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya kamu sekalian sudah berada ditempat yang dekat dengan musuh kalian,
dan berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu. Ini merupakan rukhsah, maka diantara kami ada yang masih puasa dan ada juga yang berbuka. Kemudian kami berhenti di tempat lain. Maka beliau juga bersabda: Sesungguhnya besok kamu akan bertemu musuh, berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu sekalian,maka berbukalah. Maka ini merupakan kemestian, kamipun semuanya berbuka. Selanjutnya bila kami bepergian beserta Rasulullah saw. kami puasa ." ( H.R Ahmad, Muslim dan Abu Dawud).

5. "Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry ra. ia berkata : Pada suatu hari kami pergi berperang beserta Rasulullah saw. di bulan Ramadhan. Diantara kami ada
yang puasa dan diantara kami ada yang berbuka . Yang puasa tidak mencela yang berbuka ,dan yang berbuka tidak mencela yang puasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang mendapati dirinya ada kekuatan lalu puasa, hal itu adalah baik dan barangsiapa yang mendapati dirinya lemah lalu berbuka,maka hal ini juga baik"
(HR. Ahmad dan Muslim)

6. "Dari Jabir bin Abdullah : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pergi menuju ke Makkah pada waktu fathu Makkah, beliau puasa sampai ke Kurraa’il Ghamiim dan semua manusia yang menyertai beliau juga puasa. Lalu dilaporkan kepada beliau bahwa manusia yang menyertai beliau merasa berat , tetapi mereka tetap
puasa karena mereka melihat apa yang tuan amalkan (puasa). Maka beliau meminta segelas air lalu diminumnya. Sedang manusia melihat beliau, lalu
sebagian berbuka dan sebagian lainnya tetap puasa. Kemudian sampai ke telinga beliau bahwa masih ada yang nekad untuk puasa. Maka beliaupun bersabda : mereka itu adalah durhaka." (HR.Tirmidzy).

7. "Ucapan Ibnu Abbas : wanita yang hamil dan wanita yang menyusui apabila khawatir atas kesehatan anak-anak mereka, maka boleh tidak puasa dan cukup
membayar fidyah memberi makan orang miskin " ( Riwayat Abu Dawud ). Shahih

8. "Diriwayatkan dari Nafi' dari Ibnu Umar: Bahwa sesungguhnya istrinya bertanya kepadanya ( tentang puasa Ramadhan ), sedang ia dalam keadaan hamil. Maka
ia menjawab : Berbukalah dan berilah makan sehari seorang miskin dan tidak usah mengqadha puasa ." (Riwayat Baihaqi) Shahih.

9. "Diriwayatkan dari Sa'id bin Abi 'Urwah dari Ibnu Abbas beliau berkata : Apabila seorang wanita hamil khawatir akan kesehatan dirinya dan wanita yang
menyusui khawatir akan kesehatan anaknya jika puasa Ramadhan. Beliau berkata : Keduanya boleh berbuka (tidak puasa ) dan harus memberi makan sehari seorang miskin dan tidak perlu mengqadha puasa" (HR.Ath-Thabari dengan sanad shahih di atas syaratMuslim , kitab AL-irwa jilid IV hal 19).

KESIMPULAN: Pelajaran yang dapat diambil dari keterangan di atas adalah : Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :
-Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
-Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.

Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena:
-Umurnya sangat tua dan lemah.
-Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
-Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
-Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
-Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan. ( dalil 2,7,8 dan 9).

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL

1. Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik didalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini). ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).

2. "Diriwayatkan dari Urfujah, ia berkata : Aku berada di tempat 'Uqbah bin Furqad, maka masuklah ke tempat kami seorang dari Sahabat Nabi saw. ketika Utbah
melihatnya ia merasa takut padanya, maka ia diam. Ia berkata: maka ia menerangkan tentang puasa Ramadhan ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda tentang bulan Ramadhan: Di bulan Ramadhan ditutup seluruh pintu Neraka, dibuka seluruh pintu Jannah, dan dalam bulan ini Setan dibelenggu. Selanjutnya ia berkata : Dan dalam bulan ini ada malaikat yang selalu menyeru : Wahai orang yang selalu mencari/ beramal kebaikan bergembiralah anda, dan wahai orang-orang yang mencari/berbuat kejelekan berhentilah ( dari perbuatan jahat) . Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan Ramadhan." (Riwayat Ahmad dan Nasai )

3. " Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Shalat Lima waktu, Shalat Jum'at sampai Shalat Jum'at berikutnya, puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya, adalah menutup dosa-dosa (kecil) yang diperbuat diantara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi." ( H.R.Muslim)

4. "Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: puasa dan Qur'an itu memintakan syafa’at seseorang hamba di hari
Kiamat nanti. puasa berkata : Wahai Rabbku,aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk
memintakan syafa'at baginya. Dan berkata pula AL-Qur'an : Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari ( karena membacaku ), maka berilah aku
hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memmintakan syafaat." ( H.R. Ahmad, Hadits Hasan).

5. "Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : bahwa sesungguhnya bagi Jannah itu ada sebuah pintu yang disebut " Rayyaan".
Pada hari kiamat dikatakan : Dimana orang yang puasa? ( untuk masuk Jannah melalui pintu itu), jika yang terakhir diantara mereka sudah memasuki pintu itu,
maka ditutuplah pintu itu." (HR. Bukhary Muslim).

6. Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang ( HR.Bukhary
Muslim).

Monday, August 9, 2010

KEUTAMAAN SELAWAT


A. Kepentingan Selawat

Sebagaimana yang diterangkan mengikut dalil –dalil hadis , bahawa selawat kepada Nabi s.a.w adalah merupakan satu ibadah yang mulia dan amalan yang terpuji. Oleh itu kaum Muslimin sangat dianjurkan agar sentiasa membawa selawat kepada Nabi s.a.w dengan penuh keimanan dan keikhlasan , kerana ianya mempunyai keutamaan dan fadhilat yang amat besar .

Nabi s.a.w adalah seorang Nabi dan Rasul Allah yang mempunyai keutamaan , kedudukan dan darjat yang tinggi di sisi Allah dengan memiliki sifat-sifat kemulian dan keagungan yang sempurna berbanding dengan para Nabi dan Rasul Allah yang lain .

Firman Allah yang bermaksud : “ Sesungguhnya engkau (Muhammad) mempunyai akhlak yang agung (mulia).” ( Surah Al-Qalam : ayat 4 )

Firman Allah yang bermaksud : “ Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya berselawat kepada Nabi . Hai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya dan ucaplah salam penghormatan kepadanya . “ ( Al-Ahzab : ayat 56 )

Allah s.w.t yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang telah memperlihatkan betapa kasih dan sayang-Nya kepada Nabi s.a.w dengan berselawat kepadanya sebagai pujian-Nya dan memuliakan serta mengutamakan Nabi s.a.w di hadapan para malaikat-Nya .

Para malaikat juga turut melahirkan keutamaan ke atas Nabi s.a.w dengan mendoakan , mengucap selawat dan memohon keampunan baginya . kaum Muslimin sebagai umat Nabi s.a.w berkewajipan melahirkan rasa kasih , pujian , sanjungan dan penghormatan yang tinggi kepada beliau , kerana kedudukan dan kemuliannya melebihi para Nabi dan Rasul a.s dengan memperbanyakkan ucapan selawat dan salam sebagai memperkuatkan iman serta berpegang teguh kepada sunnah dan mengamalkan segala ajarannya sebagai pedoman hidup .

Sabda Nabi s.a.w : “ Tidak sempurna iman seseorang dari kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada ia mencintai anaknya , orang tuanya dan manusia semuanya .”
( Hadis Riwayat Ahmad , Bukhari , Muslim , Tirmidzi , Nasai dan Ibnu Majah )

Dengan membaca selawat kepada Nabi s.a.w , setiap doa dan amalan-amalan yang lain akan diterima oleh Allah . Jesteru itu selawat memainkan peranan penting dalam segala amalan hidup kerana ianya dapat mempengaruhi keberkatan dalam hidup manusia yang beriman dengan Allah dan Rasul-Nya .

Sabda Nabi s.a.w : “ Setiap doa adalah terhalang , sehingga berselawat atas Nabi s.a.w” ( Hadis Riwayat Ad-Dailami )

Berselawat kepada Nabi s.a.w bererti memperbesarkan dan mengagungkan serta mendukung perjuangannya yang mulia di samping melahirkan rasa syukur atas perutusannya yang menjadi rahmat seluruh ala mini , malah menambahkan keyakinan beramal dengan sunnahnya yang diredhai Allah s.w.t .

Dengan melazimi berselawat kepada Nabi s.a.w , insya Allah kaum muslimin tergolong sebagai orang² yang akan mendapat keistimewaan dan mempunyai kedudukan yang terdekat dengan Nabi s.a.w bersama-sama para sahabatnya pada hari kiamat kelak .

Sabda Nabi s.a.w “ Sesungguhnya seutama-utama manusia (orang terdekat) dengan aku pada hari kiamat adalah mereka yang lebih banyak berselawat kepadaku.”
( Hadis riwayat An-Nasai & Ibnu Hibban )

B. Kelebihan Selawat

Selawat kepada Nabi s.a.w adalah merupakan ibadah yang mulia dan terpuji , mengandung berbagai-bagai kelebihan dan mendapat pertolongan dan perlindungan yang istimewa dari Nabi s.a.w serta memperolehi ganjaran yang besar dari Allah di hari akhirat kelak . Diantara kelebihan selawat adalah seperti berikut :

1. Mendapat Syafaat Nabi s.a.w

Sabda Nabi s.a.w “ Barang siapa yang berselawat kepadaku pada waktu pagi sepuluh kali dan pada waktu petang sepuluh kali , ia akan memperolehi syafaatku pada hari kiamat .” ( Hadis Riwayat Thabarani )

Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa berziarah kekuburku maka baginya wajib menerima syafaatku .” ( Hadis Riwayat Ibnu Adi & Al Baihaqi )

2. Mendapat perlindungan dan pembelaan dari Nabi s.a.w

Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa berselawat kepadaku di sisi kuburku maka aku mendengarnya , barangsiapa berselawat kepadaku dari jauh maka selawat itu diserahkan oleh seorang malaikat yang menyampaikan kepadaku dan ia dicukupi urusan keduniaan dan keakhiratan dan aku sebagai saksi dan pembela baginya .’’
( Hadis Riwayat Al-Baihaqi dan Al- Khatib )


3. Mendapat keampunan dosa dari Allah .

Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa yang berselawat kepadaku satu kali , maka Allah berselawat kepadanya sepuluh kali selawat dan Allah menghapus sepuluh kesalahan (dosa) dan mengangkat sepuluh darjat kepadanya.” (Hadis Riwayat Ahmad,Nasai & Al-Hakim )

Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa berselawat kepadaku pada hari Jumaat dua ratus selawat , maka diampuni baginya dosa dua ratus tahun .” ( Hadis Riwayat Ad-Dailami )

Sabda Nabi s.a.w dari Ubai bin Ka’ab : “ Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku memperbanyak selawat , maka berapakah aku jadikan untukmu dari selawatku? Nabi bersabda : Apa yang kamu kehendaki.Ia berkata : kataku :” Seperempat” . Sabda Nabi : “ Apa yang kamu sukai dan jika kamu tambah maka itu yang lebih baik bagi kamu” . Kataku: “ Apakah sepertiga”? Sabda Nabi : “ apa yang kamu sukai,jika kamu tambah itulah yang lebih baik bagi kamu.” Ia bertanya: “ Apakah aku jadikan selawatku buatmu semuanya.” Nabi bersabda: “ Jika demikian maka dicukupilah cita-citamu dan diampuni dosamu.” ( Hadis Riwayat Ahmad,Tirmidzi & al-Hakim )

Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud : “ Barangsiapa yang berselawat kepadaku dari umatku , maka dicatat baginya sepuluh kebaikan dan dihapuskan darinya sepuluh dosa .” ( Hadis Riwayat Ibnu Hibban )

Sabda Nabi s.a.w : “ Telah datang kepadaku utusan dari Tuhanku Azzawajalla maka dia (Jibril) berkata : Barangsiapa yang mengucapkan selawat kepadaku dari muatmu,Allah s.w.t mencatat baginya sepuluh kebaikan dan menghapuskan darinya sepuluh dosa dan mengangkat Allah baginya sepuluh darjat dan menolak Allah atasnya (membalas) yang seumpamanya.” ( Hadis Riwayat Ahmad )

Sabda Nabi s.a.w “ Berselawatlah kamu kepadaku , kerana selawat itu menjadi zakat ( penghening jiwa pembersih dosa ) bagimu .” ( Hadis Riwayat Ibnu Murdawaih )

4. Mendapat Rahmat dari Allah .

Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa berselawat kepadaku satu kali , maka Allah menurunkan rahmat kepadanya sepuluh kali.” ( Hadis Riwayat Muslim )
Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa berselawat kepadaku di hari Jumaat seratus kali maka ia datang di hari Kiamat dengan cahaya , sekiranya dibahagi antara makhluk semuanya maka cahaya itu akan memenuhinya .” ( Hadis Riwayat Abu Nu’aim )

5. Mendapat hajat dunia dan akhirat

Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa berselawat kepadaku dalam sehari seratus kali , maka Allah datangkan baginya seratus hajat , tujuh puluh untuk akhirat dan tiga puluh untuk di dunianya.” ( Hadis Riwayat Ibnu Majar dari Jabir r.a )

6. Digembirakan dengan syurga .

Sabda Nabi s.a.w “ Barangsiapa berselawat kepadaku dalam sehari seribu kali , maka ia tidak akan mati sehingga ia digembirakan dengan syurga .” ( Hadis Riwayat Abus Syaikh dari Anas r.a )

Sesungguhnya amat beruntunglah orang² yang sentiasa berselawat ke atas Nabi dengan menjadikannya sebagai wirid dan amalan harian dalam hidupnya . Sebaliknya amatlah rugi dan tercelanya orang² yang tidak mahu membaca selawat kepada Nabi dalam hidupnya .

Sabda Nabi s.a.w “ Hinalah hidung orang yang ketika disebutkan namaku tidak membaca selawat kepadaku .” ( Hadis Riwayat Tirmidzi )

Sabda Nabi s.a.w “ Orang yang bakhil ialah yang disebut namaku kepadanya lalu ia tidak mahu berselawat kepadaku.” ( Hadis Riwayat Tirmidzi )

Menarik today: Kenali Syaitan..........

Syaitan adalah golongan jin yang menderhaka, sombong, pengacau dan fasik.
Allah s.w.t. telah memberi amaran kepada orang yang beriman supaya tidak
mengikut jejak langkah syaitan, kerana syaitan itu sentiasa menggoda dan
menyuruh manusia supaya melakukan kejahatan, seperti yang jelas tersebut dalam

Surah an-Nur ayat 21:
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaitan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.

Dari awal lagi Allah s.w.t. telah memberi peringatan kepada manusia bahawa
syaitan itu adalah musuh. Oleh sebab itu manusia mesti menganggapnya sebagai
musuh.

Dalam Surah Faatir ayat 6 Allah berfirman:
Sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu, maka anggaplah ia musuh,kerana sesungguhnya syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya menjadi penghuni api yang menyala.

Dalam Surah al-An'am ayat 112 & 113, perkataan syaitan juga dirujuk kepada manusia yang bersifat atau kelakuannya seperti syaitan. Makhluk Halus Menurut Al-Quran dan As-Sunnah 28

Dan demikian juga, Kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh iaitu syaitansyaitan
yang terdiri daripada jenis manusia dan jin, sebahagian daripada mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan yang indah indah untuk menipu.

Selain itu dalam Surah al-Baqarah ayat 14, perkataan syaitan juga dirujuk kepada
pemimpin-pemimpin kaum munafik dan kafir kerana mereka itulah yang telah menyesatkan pengikut-pengikut mereka:

Dan bila mereka pergi mendatangi syaitan-syaitan mereka (pemimpin), mereka berkata: Sesungguhnya kami tetap sependirian dengan kamu, kami hanya berolok-olok.

Syaitan juga dirujuk kepada sesuatu yang kotor, busuk atau penyakit sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadis yang berbunyi:
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada Engkau daripada syaitan jantan dan betina.

Al-khubth (syaitan jantan) dan Al-khabaith (syaitan betina) adalah bakteria atau
bibit penyakit yang banyak terdapat di tempat-tempat kotor seperti tandas

Hikmah diciptakan makhluk-makhluk halus....


i. Untuk memperkuat iman seseorang kepada Allah s.w.t., menyakinkan
tentang kebesaran dan keagungan llahi. Di samping kejadian manusia
yang dapat dilihat dengan mata kasar, Allah s.w.t. berkuasa mencipta
makhluk-makhluk halus yang asal kejadiannya serta hakikat hidupnya
begitu berbeza dengan manusia. Semua ini merupakan tanda-tanda
keagungan Allah s.w.t.

ii. Agar manusia sentiasa berwaspada terhadap musuh-musuh yang tidak
nampak, yang sentiasa berazam dan berusaha untuk menyesatkan
manusia.

iii. Untuk menguji iman manusia, setakat mana manusia dapat
menggunakan akal fikiran dan anggota tubuh badan dengan bijaksana
dan tidak terpesona dengan tipu helah pujukan syaitan.

iv. Hanya dengan adanya dugaan, kekuatan iman seseorang itu akan
diketahui.

v. Di samping kewujudan makhluk-makhluk halus yang jahat, seseorang
yang beriman akan terus merasa yakin tentang adanya pertolongan
Allah. Allah s.w.t. mengadakan para malaikat yang sentiasa meminta
rahmat dari Allah s.w.t. untuk manusia.

Thursday, July 22, 2010

Wartawan foto masuk islam


KASH” Gabriele Torsello ialah seorang wartawan bebas berbangsa Itali dan wartawan foto yang berpangkalan di London.

Sewaktu mengembara dari Helmand ke Kandahar, di selatan Afghanistan, Torsello ditangkap ketika dalam bas bersama dengan penterjemah, Ghulam Mohammad. Pun begitu Ghulam telah dibebaskan tanpa dicederakan pada 12 Oktober 2006.

Tidak diketahui bila anak kelahiran Alessano, sebuah pekan kecil di selatan Itali itu memeluk agama Islam dan maklumat tepat yang ditemui adalah tarikh dia ditahan iaitu pada 12 Oktober 2006 dan pada 3 November 2006, dia dibebaskan. Torsello adalah pengarang buku The Heart of Kashmir.

Dalam satu kenyataannya ketika di dalam tahanan, kata Torsello: “Saya telah dibawa ke satu tempat dan saya telah dipaksa turun berkaki ayam tetapi mata saya tidak ditutup sebagaimana kebiasaan yang dialami oleh tawanan. Kaki saya digari menyebabkan saya terpaksa melompat untuk memudahkan pergerakan. Saya ingatkan mereka akan membunuh saya tetapi sebaliknya, meletakkan saya dalam sebuah kereta”.

Dalam keadaan bergari, Torsello diletakkan dalam sebuah bilik tanpa tingkap. Dia hanya diberi makan ubi kentang dan roti keras Afghan yang dicicah dengan sup air sepanjang penahanan itu.

Menurut BBC dan gabungan media antarabangsa di blog National Union of Journalists Photographers: Torsello telah membuat panggilan telefon pada 12 Oktober 2006 kepada pengarah sebuah hospital di Lashkar Gah, mengesahkan tentang penahanannya dan dia tidak mengetahui lokasi mereka.

Torsello telah meminta bantuan pengarah hospital itu untuk menerangkan kepada pihak yang menculiknya itu bahawa dia adalah seorang jurufoto, bukannya pengintip.

Taliannya kemudian telah diputuskan. Walau bagaimanapun, ada ketika tertentu, Torello berjaya menghubungi organisasi Emergency (orang tengah yang mengendalikan perundingan pembebasan tebusan) dari Itali.

Kenyataan media daripada Reporters Without Borders memetik, Mullah Dadullah, Ketua Tentera Taliban mengugut akan membunuh mana-mana wartawan yang mengeluarkan berita-berita tidak benar di Afghanistan.

Bagaimanapun, dilaporkan satu kenyataan daripada jurucakap Taliban, Qari Yousaf Ahmadi dipetik berkata kepada agensi berita Afghan Pajhwok, pihak yang menculik seharusnya membebaskan tahanan kerana tidak adil membunuh wartawan yang tidak bersalah. Katanya lagi, para penculik itu sebenarnya adalah penjahat yang hanya berminat dengan wang tebusan.

Tambah merumitkan situasi, para penculik dilaporkan menghubungi pihak Emergency dan telah meminta pertukaran pembebasan Torsello dengan Abdul Rahman, rakyat Afghanistan yang murtad kepada agama Kristian dan melarikan diri ke Itali setelah dia dijatuhi hukuman mati pada Mac 2006.

Tambahan pula, agensi berita Itali Agenzia Giornalistica Italia pada 20 Oktober 2006, memetik Torsello ada berkata: “para penculik selalu memberitahu yang saya ini adalah pengintip dan tentera Britain telah mengebom daerah Musa Qala dan Nawzad”. Mereka menafikan diri mereka sebagai Taliban dan memberitahu bahawa mereka hanya sekadar orang Islam yang berjuang menentang penjajahan kuasa asing di negara yang bergolak.

Pada 3 November, para penculik Torsello menghubungi Emergency memberitahu bahawa mereka telah membebaskan Torsello berhampiran dengan Kandahar. Tidak lama kemudian, kumpulan perubatan telah menemui Torsello di sebuah jalan, selepas pengumuman tersebut.

Sejumlah wang tebusan dilaporkan telah dibayar bagi pembebasan Torsello.

Tempat pengajian para sahabat


kawasan berpagar itu adalah tempat pengajian para sahabat baginda s.a.w. Di depan kawasan berpagar itu terletak maqam nabi Muhammad s.a.w

Semasa Lawatan di Kilang Quran di Madinah Al-Munawarrah


Tujuan kami berkongsi gambar ini bukanlah apa-apa. Bukanlah menunjukkan kilang pencetakkan Al-Quran yang bersih dan suci tetapi untuk mengingatkan kita semua bila kali terakhir kita memegang kitab suci ini. Saya juga mengingatkan juga pada diri saya. Amin.

DARIPADA Abu Musa, katanya, Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Selalu-selalulah membaca al-Quran kerana demi Allah ia lebih cepat lepas daripada unta ditambatannya.” (Hadis riwayat Muslim)

Membaca al-Quran adalah ibadah paling utama selepas amal fardu yang diwajibkan Allah SWT.

Sesiapa meninggalkannya kerana keangkuhannya, nescaya Allah akan membinasakannya.

Sesiapa yang mencari petunjuk pada selain-Nya, Allah akan menyesatkannya.

Kita diingatkan jangan melupakan al-Quran yang dibaca (diingat atau dihafal) kerana Nabi SAW pernah bersabda: “Seburuk-buruk orang di antara kamu ialah yang mengatakan,”Aku lupa ayat ini dan itu,” tetapi sebenarnya dia melupakannya.

Hafal al-Quran kerana sesungguhnya al-Quran itu lebih cepat perginya daripada dada lelaki daripada unta (yang terikat).” (Syaikhan dan at-Tirmizi). Rasulullah SAW bersabda: “Belajarlah kamu al-Quran, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahlinya, di kala itu orang sangat memerlukannya. Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, “Kenalkah kamu kepadaku?” Maka orang yang pernah membaca akan menjawab: “Siapakah kamu?” Maka berkata al-Quran: “Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku pada waktu siang hari. Kemudian berkata orang yang pernah membaca al-Quran itu: “Adakah kamu al-Quran?” Lalu al-Quran mengakui dan melihat orang yang pernah membacanya menghadap Allah.

Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangannya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada ayah dan ibunya yang Islam pula diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga kedua-duanya bertanya: “Dari manakah kami memperoleh ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?” Lalu dijawab: “Kamu diberi ini semua kerana anak kamu mempelajari al-Quran.”

AMALAN MURAH REKI...........

BAGI MEREKA YANG SUKA BERHUTANG, ELOK AMALKANNYA. AMALAN ZIKIR BERTUJUAN SUPAYA DIMURAHKAN OLEH ALLAH REZEKI..CUBA MAKLUMKAN INSYA ALLAH...

AL-QAYYUM, AL-MAJID, AL -WAJID, AL-WAHID , AL -AHAD, AL-SAMAD, AL-KADIR, AL-MALIK, AL-RAHMAN, AL-RAHIM

DAN JANGAN LUPA SOLAT DHUHA.... :)

Tuesday, June 22, 2010

Penetapan Iman dalam diri anak2

Anak-anak perlu di didik dengan keimanan. Kalau mereka di rumah kita boleh mengawal diri mereka dengan cara, menyuruh mereka menunaikan solat, berpuasa, menegur mereka dari terus menonton tv di sepanjang hari, tetapi jika mereka di sekolah atau di universiti atau berada jauh dari kita contohnya apabila mereka berada di luar negara atau jauh dari kita bolehkah mereka mengawal diri mereka dari melakukan maksiat kepada Allah s.w.t. Dengan adanya Iman dan kepercayaan kepada Allah dan mereka akan dapat menjaga diri mereka.

Dalam hadis Nabi ada menyebut selagi mana ada iman pada seseorang itu dia tidak akan melakukan maksiat kepada Allah s.w.t. Sebagai mana yang di nyatakan dalam hadis di bawah ini. Yang Bermaksud:


Tidak berzina seorang penzina ketika dia hendak berzina apabila di ingat Allah s.w.t dan tidak mencuri seorang pencuri apabila dia hendak mencuri dia ingat kepada Allah s.w.t

Kesimpulannya cara untuk mendidik anak-anak kita ialah dengan sentiasa mengulangi.
Dua perkara perkara yang perlu ulang iaitu
1-Mengkagumi Allah s.w.t
kerana Allah Maha hebat dan berkuasa dalam setiap sesuatu tanpa pertolongan daripada sesiapa pun.


2-Berterima kasih kepada Allah s.w.t
kerana allah memberi rezki, kesihatan, kesenangan dan sebagainya. Hidup dan mati kita hanya untuk Allah s.w.t.
.

Monday, June 21, 2010

Peringkat Riya'

1- Riya’ Akbar (Besar)
Riyak akbar ialah melakukan ibadat kerana mahu sesuatu dari manusia dan bukannya kerana Allah SWT. Riyak ini adalah berpaling terus daripada Allah secara keseluruhannya.

2- Riya’ Asghar (Kecil)
Riyak asghar ini pula ialah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu dari manusia dan sesuatu dari Tuhan iaitu melakukan amal kerana Allah dan kerana yang lain daripada-Nya. Riyak ini lebih ringan daripada riyak akbar kerana orang itu masih menghadap pada Allah, cuma ada juga berharap pada manusia dari sudut lain.

3- Riya’ Jali ( yang terang )
Riyak ini ialah menggalakkan seseorang itu untuk melakukan amal ibadat. Sehinggakan jika tanpa riyak ini dia tidak berminat atau tidak mahu langsung untuk melakukan amal ibadat.

4- Riya’ Khafi ( yang tersembunyi )
Riyak ini pula ialah riak yang tersembunyi dan ianya tersembunyi dalam hati di mana ianya mendorong seseorang itu untuk lebih rajin beribadat. Jika tidak ia akan malas-malas dan tidak bersungguh untuk beribadah.
*foto semasa di Airport Suvarnabhumi

Melindungi diri dari penyakit Riya’

Sesungguhnya penyakit yang paling besar serta mematikan yang menimpa hati manusia , serta dapat menjadikan amalan-amalan sia-sia, juga merosakkan seluruh perbuatan manusia serta melahirkan kekerasan dan kekejian ialah riya’.

Riya’ adalah sebahagian dari perbuatan syirik menyekutukan Allah, dan sikap ini bersatu dalam diri orang yang takabbur. Banyak nas yang mencela sikap ini, antaranya;
Sabda Rasulullah S.a.w dalam hadith Haritsah bin Wahab, “Mahukah kalian aku beritahu tentang penghuni neraka, iaitu setiap orang yang berperangai jahat serta kasar, orang gemuk yang berlebih-lebihan dalam berjalannya dan orang-orang yang sombong.” Hadith Riwayat Bukhari

Dan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi S.a.w, baginda bersabda, “Tidak akan masuk syurga barangsiapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji zarah (atom) sekalipun.” Hadith Riwayat Muslim
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, seseorang yang melakukan riya’ pada hakikatnya ia tidak melakukan firman Allah (Hanya kepadaMu aku menyembah) dan orang yang bersikap ujub (bangga pada diri sendiri) pada hakikatnya ia tidak melakukan firman Allah (Hanya kepadaMu kami mohon pertolongan) . Dan barangsiapa yang melakukan firman Allah (Hanya kepadamu kami menyembah) maka ia telah keluar dari sikap riya’, dan barangsiapa yang melaksanakan firman Allah (Hanya kepadaMu kami mohon pertolongan) maka ia telah keluar dari sikap ujub. (Majmu’ Al Fatawa 10/277)

Dan Ibnul Qayyim pula berkata, “Sesungguhnya hati manusia dihadapi oleh dua macam penyakit yang amat besar jika orang itu tidak menyedari adanya kedua penyakit itu akan melemparkan dirinya ke dalam kehancuran dan itu adalah pasti, kedua penyakit itu adalah riya’ dan takabbur. Maka ubat kepada riyak ialah (Hanya kepadaMu kami menyembah) dan ubat dari penyakit takabbur ialah (Hanya kepadaMu kami memohon pertolongan)”.
*foto semasa di Medan Megnet Madinah

Marah dan Nafsu

Imam Ghazali memberikan contoh tentang sifat marah dan mengikut kemahuan hawa nafsu yang menjadi satu daripada punca besar keburukan akhlak seseorang. Sebenarnya kedua-dua tabiat ini boleh dikawal dan dikendalikan dengan melatihnya sedikit demi sedikit. Bahkan agama memang menyuruh manusia berbuat demikian.

Hawa nafsu dan sifat pemarah itu wajib dikawal dan dikendalikan. Salah satu cara yang dianjurkan oleh agama ialah dengan selalu berpuasa. Untuk menundukkan kedua-dua sifat itu manusia perlu berjuang, sama tarafnya dengan berjuang dalam peperangan jihad. Allah SWT akan memberi ganjaran yang besar terhadap sesiapa yang berjaya dalam perjuangan ini.

Sebaliknya mereka tidak berjaya dan hidup dengan menurut kehendak hawa nafsu, tidak kira halal dan haram. Maka akan dibalas dengan azab seksaan yang tidak terperi sakitnya.
Walau bagaimanapun seperti yang diterangkan di atas, nafsu, syahwat dan marah itu ada tempatnya yang memberi faedah kepada manusia. inilah tujuannya Allah SWT memberikan kedua-dua sifat itu.

Misalnya manusia mempunyai nafsu untuk makan, maka ia mestilah ditunaikan kerana jika putus makanan maka manusia itu akan mati. Tetapi cara menyediakan makanan dan makan itu hendaklah sederhana sahaja, jangan berlebih-lebihan. Firman Allah dan Surah al-A'raf ayat 31 yang bermaksud:
"Dan makanlah serta minumlah dan jangan pula kamu melampau-lampau: sesungguhnya Allah tidak suka akan orang yang melampaui batas".

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Makanlah serta minumlah dan bersedekahlah dan juga pakailah (pakaian yang baik-baik serta berhiaslah) asalkan jangan kerana bermegah-megah dan menyombong diri, dan jangan pula melampau-lampau, kerana Allah suka melihat kesan nikmat-nikmat Nya kepada hambanya".

Kesimpulannya,
tujuan dikawal hawa nafsu bukanlah hendak mencabutnya sama sekali dari akar umbinya atau menghapuskannya dari tubuh manusia yang dituntut hanyalah untuk mengembalikannya ke tempat yang benar dan sederhana. Sifat marah misalnya, dituntut agar tahu mempertahankan diri, jangan sampai mendiamkan diri atau terlalu pengecut walaupun diri atau umat Islam seluruhnya diancam dan dimusuhi, demikian juga jika hhukum-hukum agama dipersenda dan dicabuli.

Sabar ada batasannya. jangan sampai dipijak. jangan sampai maruah dijatuhkan.
Dalam hubungan ini, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sebenarnya aku ini seorang manusia. Aku marah seperti mana manusia marah (Hadis Riwayat Muslim dan Anas)

Dalam usaha melatih diri untuk mengawal hawa nafsu, kadang-kadang nafsu syahwat itu dapat menguasai jiwa manusia sehingga akal yang sempurna pun terlepas daripada mengendalikannya, tidak terdaya untuk menahannya daripada melakukan perkara-perkara yang keji atau maksiat.

Tetapi apabila ia segera menyedari keterlanjurannya itu lalu bertaubat dan berazam untuk kembali kepada yang benar, maka insya Allah ia akan berjaya dan budi pekertinya akan berubah semula kepada yang baik dengan izin Allah.

Friday, May 14, 2010

Rumah yang kosong

Perumpamaan rumah yang tidak di baca dgn ayat2 suci alquran ialah di ibaratkan seperti sebuah rumah yang kosong. Sebagai ummat islam lazimkanlah kita dan keluarga kita membaca ayat2 suci di dalam kediaman kita. Para malaikat akan memenuhi ruang rumah kita jika kita selalu lazimkan diri membaca ayat2 suci dalam kediaman kita.

Jika rumah yang tidak di perdengarkan dan di bacakan ayat2 suci al quran makan rumah itu akan di diami oleh golongan syaitan dan penghuninya akan di ganggu oleh syaitan, jin atau iblis.

Amalkan ayat2 suci quran semua kita akan mendapat syafaat dari nya....Insya Allah.

Friday, May 7, 2010

Ijtihad bukti Islam hormati kebebasan berfikir elak kepincangan

APAKAH maksud ‘ijtihad’ dalam suasana masyarakat kini dan sejauh mana akal manusia mampu menerokai sumber hukum dalam Islam melalui al-Quran dan hadis. Apakah Rasul dan sahabat berijtihad? Siapakah yang boleh berijtihad dan kriteria seorang ‘mujtahid.’ .

Ijtihad berasal daripada perkataan ‘ijtahada’ bermaksud usaha yang bersungguh-sungguh. Ia membawa pengertian ‘mengeluarkan sesuatu hukum dengan asas kefahaman mengikut penilaian kiasan berteraskan al-Quran dan sunnah di samping mengekalkan prinsip syariah.’ Ijtihad berlaku atas perkara yang tiada nas atau dalil jelas (sorih) terhadap permasalahan baru timbul berdasarkan perkembangan semasa.

Ada ulama menterjemahkan ijtihad sebagai proses usaha mengeluarkan sesuatu hukum syarak (istinbat) berteraskan al-Quran dan hadis Rasulullah. Baginda bersabda: “Sesiapa yang berijtihad dan benarlah ijtihadnya, maka dia akan mendapat dua kebajikan (pahala) dan jika salah ijtihadnya, maka ia mendapat satu kebajikan.” (Al-hadis)

Ijtihad bertujuan menjaga kebajikan umat dan menghindarkan kepincangan masyarakat apabila timbul sesuatu masalah baru seperti urusan perbankan, sewa, insurans, bayi tabung uji, derma organ dan seribu satu masalah baru yang perlu dirungkai dan diselesaikan ulama dan cendekiawan.

Islam sentiasa membuka pintu untuk berijtihad dan memberi pandangan. Ini kerana Islam menghormati kebebasan berfikir dalam menggerakkan pemikiran yang sempurna di samping menggalakkan perbezaan pendapat. Sebab itu, banyak ayat Allah menyebut mengenai penggunaan akal fikiran. Firman Allah: “Tidakkah kamu berfikir.” Ayat lain: “Tidakkah kamu mengambil pengajaran” dan “Tidakkah kamu melihat (dengan fikiran waras).”
Kesannya ialah keterbukaan minda dan percambahan pemikiran dalam menjana tamaddun pemikiran yang sihat untuk masa depan dan perkembangan umat.

Namun, penggunaan akal fikiran terbatas apabila berhadapan dengan nas al-Quran dan hadis yang merupakan hukum tetap (qat’i) yang tidak boleh dipinda walau sedikitpun. Firman Allah: “Maka demi Tuhanmu mereka tidak beriman sehingga memutuskan dengan apa yang ditetapkan olehmu (Muhammad) dalam perkara yang mereka selisihkan dan tiada rasa keberatan dalam hati mereka dengan keputusan tersebut dan menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa’: 65)

Mujtahid ialah seorang ulama’ yang menghabiskan hidupnya dalam mengkaji permasalahan agama serta mempunyai pengkhususan dalam bidang hukum syarak.

Seorang mujtahid mestilah mempunyai ciri berikut iaitu berpengalaman dalam ilmu syarak (fekah) dan menguasai beberapa bidang ilmu yang lain seperti tafsir, hadis dan ilmu bahasa Arab. Dia juga memahami kaedah kiasan dan rukunnya serta selok-belok penggunaan kias dalam hukum syarak.

Dekan Fakulti Dakwah Bahagian Feqah Al-Azhar, Dr Abd Rahman Adawi, menambah mujtahid mesti seorang yang hafal al-Quran dan memahami makna tersurat dan tersirat didalamnya sebagai syarat tambahan.

Dia juga mesti ikhlas dan bertanggungjawab terhadap Allah di samping mempunyai ketakwaan yang tinggi.

Selain itu, dia memahami bahawa sesuatu hukum yang diputuskan tidak bercanggah nas al-Quran dan hadis kerana ia adalah bersifat qat’i. Kaedah ilmu feqah menetapkan bahawa: “Tiada ijtihad kepada perkara yang sudah mempunyai nas (dalil).”

Memahami bahawa sesuatu hukum yang akan diumumkan itu belum lagi diputuskan oleh ulama terdahulu kerana kaedah hukum feqah mengatakan ijtihad tidak boleh dipadamkan dengan ijtihad.

Nabi Muhammad juga berijtihad kepada perkara yang tidak diwahyukan contohnya perjanjian dengan Musyrikin Madinah mengenai satu pertiga hasil kurma Madinah sehingga Saad bin Muaz berkata: “Jika keputusan ini adalah wahyu maka kami taat dan patuh dan jika ia adalah pandangan semata-mata, maka kami juga berhak memberi pandangan.”

Kesimpulannya, penggunaan akal dalam mengeluarkan hukum adalah digalakkan dengan memelihara disiplin ilmu menerusi bayangan al-Quran dan hadis nabi.

Lesen untuk berijtihad adalah untuk mereka yang autoriti saja bagi memelihara kelangsungan umat dalam menangani permasalahan baru. Nabi Muhammad dan sahabat berijtihad demi menjaga kebajikan umat Islam atau menetapkan garis panduan syara’ untuk diikuti oleh generasi selepasnya. Hendaklah berwaspada terhadap pemikiran orang-orang yang tiada autoriti dalam bidang hukum hakam kerana ia boleh mengelirukan umat Islam

Jangan alpa persiapan hari pembalasan

Mukadimah

Al-Maraghi berkata: Setelah Allah SWT menerangkan keadaan al-Quran sebagai kitab yang mengandungi peringatan dan nasihat. Ia dengan menerangkan kesanggupan manusia untuk memanfaatkannya apabila menghendaki seterusnya Dia mengemukakan keterangan bahawa tidak layak bagi manusia yang memiliki harta kekayaan yang banyak dan berkedudukan tinggi berlagak sombong.

Iaitu mengikut hawa nafsunya tanpa memikirkan kesudahan di kemudian hari malah tidak bersyukur terhadap kenikmatan yang dianugerahkan kepadanya.

Manusia dijadikan oleh Allah SWT dengan sebaik-baik kejadian melalui peringkat yang tertentu dalam pelbagai bentuk. Manusia tinggal di bumi hanya untuk sementara waktu, kemudian kembali menjadi tanah dan dikuburkan sehingga tiba saat yang hanya diketahui oleh Allah SWT sahaja.

Firman Allah SWT: Binasalah hendaknya manusia (yang ingkar) itu, betapa besar kekufurannya? Ibn Abbas berkata: Terkutuklah manusia dan itulah jenis manusia yang suka berbuat dusta kerana terlalu banyak mendustakan hari akhirat.

Ibn Juraij mengatakan: Sungguh parah kekafirannya, sedangkan Ibn Jarir berkata: Apakah yang membuatnya menjadi kafir dan mendustakan hari akhirat?

Firman Allah SWT: (tidakkah ia memikirkan) dari apakah ia diciptakan oleh Allah? Dari air mani diciptakan-Nya, serta dilengkapkan keadaannya dengan persediaan untuk bertanggungjawab. Kemudian jalan (baik dan jahat), dimudahkan Tuhan kepadanya (untuk menimbang dan mengambil mana satu yang ia pilih).

Ibn Abbas berkata: Dia memudahkan keluarnya dari perut ibunya. Syed Qutb berkata: Allah memudahkan jalan kehidupan atau jalan hidayah. Di samping itu, memberikannya kemudahan bertindak dengan sifat-sifat, bakat dan kesediaan yang ada pada dirinya sam ada untuk perjalanan hidupnya atau untuk mencari hidayah dalam hidupnya.

Sesudah tamat perjalanannya, ia akan kembali kepada kesudahan yang diterima oleh setiap yang hidup tanpa pilihan dan tanpa kesempatan melarikan dirinya.

Saidina Ali r.a berkata: Mengapa manusia banggakan diri sedangkan dia telah keluar melalui saluran kencing dua kali?

Firman Allah SWT: Kemudian dimatikannya, lalu diperintahkan supaya ia dikuburkan. Kemudian apabila Allah kehendaki dibangkitkannya (hidup semula).

Al-Maraghi berkata: Kemudian Allah SWT menggenggam nyawanya dan tidak membiarkan begitu sahaja berbaring di atas bumi untuk dimakan oleh binatang buas, tetapi dimuliakannya dan jenazahnya ditanam sebagai penghormatan.

Apabila Allah SWT menghendaki akan dibangkitkan semula dari kuburnya untuk dihitung dan diberi pembalasan pada suatu saat yang hanya Allah SWT sendiri mengetahuinya.

Dalam perkataan idhasha, tersirat pengertian bahawa hari kiamat itu tidak dapat diketahui oleh sesiapa pun kecuali Allah SWT.

Dia sahaja yang mengetahuinya, berkuasa untuk mempercepatkan atau melewatkan kedatangannya, berkuasa menghidupkan, mematikan, membangkitkan dan mengumpulkannya serta memberi balasan terhadap amal yang telah dikerjakannya sama ada baik mahupun buruk.

Firman Allah SWT: Janganlah hendaknya ia kufur ingkar lagi! Sebenarnya ia belum menunaikan apa yang diperintahkan kepada-Nya.

Syed Qutb berkata: Manusia umumnya, baik secara individu mahupun generasi belum lagi melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT hingga akhir hayat.

Itulah saranan yang disampaikan oleh ungkapan tidak sekali-kali begitu. Manusia masih cuai, tidak menunaikan kewajipannya, tidak mengingatkan asal-usul kejadiannya dengan ingatan yang sebenar, tidak bersyukur dan tidak membuat persediaan menghadapi hari pembalasan.

Beginilah keadaan manusia pada keseluruhannya sedangkan kebanyakan mereka pula menolak dan menentangnya.

Firman Allah SWT: (Kalaulah ia tidak memikirkan asal dan kesudahan dirinya), maka hendaklah manusia melihat kepada makanannya (bagaimana Kami mentadbirkannya).

Ibn Kathir berkata: Terkandung juga dalil tumbuhnya tumbuhan dari bumi yang gersang sebagai bukti jasad-jasad yang sebelumnya berupa tulang belulang yang hancur di tanah boleh dihidupkan kembali.

Firman Allah SWT: Sesungguhnya Kami telah mencurahkan hujan dengan curahan yang menakjubkan. Kemudian Kami belah-belahkan bumi dengan belahan yang sesuai dengan tumbuh-tumbuhan.

Ibn Kathir berkata: Kami tempatkan air di sana yang masuk ke lapisan tanah selanjutnya menumbuhkan tanaman di permukaan bumi.

Firman Allah SWT: Lalu Kami tumbuhkan pada bumi biji-bijian, dan buah anggur serta sayur-sayuran.

Sebahagian ulama menafsirkan qadbhan sayur-sayuran yang dimakan dengan mentah oleh binatang sedangkan Hasan Basri berkata: "Ia bermaksud makanan binatang".

Firman Allah SWT: Dan zaitun serta pohon-pohon kurma, dan taman-taman yang menghijau subur. Al-Maraghi berkata: Gambaran demikian ini mengandungi petunjuk bahawa kenikmatan yang dapat diambil dari pohon-pohon itu tidak hanya terbatas kepada buahnya sahaja.

Bahkan ia dapat digunakan untuk membuat perabot rumah, bangunan dan alat-alat kraftangan dan industri. Kayunya juga dapat dimanfaatkan untuk memasak makanan dan digunakan untuk melebur besi dan benda-benda logam yang lain.

Firman Allah SWT: Dan berbagai buah-buahan serta bermacam-macam rumput, untuk kegunaan kamu dan binatang-binatang ternak kamu.

Syed Qutb berkata: Demikianlah kisah makanan dan semuanya adalah ciptaan tangan kudrat yang menciptakan manusia itu sendiri. Manusia tidak boleh mendakwa ada kekuasaan yang lain turut serta dalam penciptaan itu baik di peringkat perkembangannya, biji-bijian dan benih yang ditabur bukan dari ciptaan dan rekaannya.

Mukjizat dalam ciptaan benih-benih di luar kefahaman dan tanggapan manusia. Tanah di hadapannya sama sahaja, tetapi benih dan bijian berlainan dan masing-masing mengeluarkan buahnya di petak bumi yang berdekatan.

Semuanya dijirus dengan air yang sama tetapi dengan kudrat Ilahi telah mempelbagaikan tumbuh-tumbuhan dan buahan itu dan memelihara dalam biji benih yang kecil itu segala sifat-sifat ibunya yang melahirkannya. Kemudian sifat ini dipindahkan kepada anak yang dilahirkannya.

Semua sifat itu tersembunyi daripada pengetahuan manusia. Mereka tidak mengetahui rahsianya dan tidak pula membuat apa-apa keputusan terhadapnya. Mereka tidak pula dirundingi dalam mana-mana urusannya. Inilah kisah makanan yang dikeluarkan dengan kekuasaan Allah SWT.

Penutup

Terlalu banyak kurniaan Allah SWT dan nikmat-Nya kepada hamba-Nya. Dengan kurniaan tersebut, maka mudahlah meneruskan kehidupan.

Ini menunjukkan kasih sayang dan rahmat Allah kepada manusia, dan sewajarnya dibalas dengan ketaatan dan kepatuhan mutlak kepada-Nya.

Fatimah al-Khattab adik yang berani

FATIMAH binti al-Khattab ialah adik Umar al-Khattab. Beliau antara wanita yang terawal memeluk Islam. Semasa Fatimah memeluk Islam, Umar al-Khattab masih menganut agama nenek moyangnya. Umar juga merupakan salah seorang yang begitu membenci hingga sanggup menyiksa orang Islam termasuk adiknya sendiri, Fatimah.

Pada suatu hari, Umar dengan marah keluar ingin membunuh Nabi Muhammad. Di tangannya ada sebilah pedang yang tajam.

Sedang asyik Umar berjalan, tiba-tiba dia ditegur oleh seorang lelaki yang bernama Nu'aim bin Abdullah an-Nahham.

Nu'iam bertanya, Wahai Umar, awak hendak ke mana?

Umar menjawab dengan suara yang lantang, "Saya ingin membunuh Nabi Muhammad."

"Awak tidak akan selamat dan dapat hidup dengan aman sekiranya awak membunuh Nabi Muhammad," balas Nu'aim pula.

Umar terus berjalan pantas. Lalu Nu'aim berkata lagi, "Tahukah awak, adik dan ipar awak sudah memeluk agama Islam?"

Umar terkejut mendengar berita itu lalu menggenggam erat pedang di tangannya. Dia semakin marah lalu pergi ke rumah adiknya. Di rumah itu kelihatan ada iparnya iaitu Khabab bin al-Art dan suami Fatimah iaitu Saib bin Zaid. Khabab sedang membaca surah Thaha kepada Fatimah dan suaminya.

"Buka pintu ini cepat," sergah Umar dari luar rumah Fatimah.

Fatimah, Saib dan Khabab terkejut lalu menyembunyikan ayat al-Quran tersebut. Kemudian Khabab lari ke belakang rumah dan bersembunyi di situ.

"Ada apa awak ke mari?" Tanya Fatimah kepada Umar.

Pintu rumah dibuka. Umar pun masuk ke rumah adiknya.

"Tadi saya dengar ada suara lelaki di sini. Suara itu membacakan sesuatu yang belum pernah saya dengar. Suara apakah itu?" Tanya Umar dengan nada tinggi.

Fatimah dan suaminya berpandangan sesama sendiri. Kemudian Fatimah berkata: "Apa yang awak dengar tadi hanya perbualan kosong sahaja. Kami berbual-bual perkara biasa. Tidak ada apa-apa yang perlu awak tahu."

Umar semakin marah lalu berkata: "Sekarang ini awak sudah pandai menjawab".

Saib cuba mengawal keadaan lalu berkata: "Wahai Umar, saya ingin memberitahu awak bahawa agama yang awak anuti itu adalah tidak benar."

Umar naik berang dan berkata: "Berani awak cakap begitu.."

Umar melompat dan menampar muka Saib. Saib jatuh ke lantai rumah lalu Umar datang memijak badan Saib.

"Sudah, sudah. Berhenti bergaduh," kata Fatimah cuba menahan Umar dari terus menyiksa suaminya.

"Adik tidak kenang budi," Umar berkata lalu menampar kuat ke muka Fatimah.

Tiba-tiba darah mengalir banyak daripada muka Fatimah.

"Apa yang saya lakukan. Wajah Fatimah luka parah. Mengapa dengan saya ini. sanggup mencederakan adik saya sendiri," kata Umar menyesal dengan perbuatannya itu.

Fatimah segera mengambil kain untuk mengelap darah yang terus keluar dari mukanya itu. Umar menyesal di atas perbuatannya.

"Maafkan saya Fatimah. Saya tidak dapat kawal perasaan sebentar tadi," kata Umar kepada adiknya.

Kemudian Umar meminta adiknya lembaran ayat al-Quran yang mereka baca tadi. Fatimah menyuruh abangnya membersihkan diri terlebih dahulu sebelum memegang ayat al-Quran itu. Selepas itu Umar pun membaca surah Thaha.

Umar terpegun dengan keindahan ayat dari surah Thaha itu.

"Saya ingin berjumpa dengan Nabi Muhammad," kata Umar kepada adik dan iparnya.

Pada masa itu Khabab yang sudah lama bersembunyi di belakang rumah muncul. Khabab pun berkata kepada Umar: "Syukur. Ini berkat doa Nabi Muhammad. Nabi Muhammad sekarang berada di Darul Arqam di Shafa."

Umar bergegas menemui Nabi Muhammad. Sampai sahaja di hadapan Nabi Muhammad, Umar pun memeluk Islam dengan mengucap dua kalimah syahadah.

"Terima kasih ya Allah. Akhirnya Umar mendapat cahaya Islam," ujar Fatimah selepas abangnya itu memeluk Islam.

Umar akhirnya menjadi khalifah Islam yang kedua selepas khalifah Abu Bakar as-Siddiq meninggal dunia.

Friday, April 9, 2010

Wajib menjaga tepi kain orang.....

Firman Allah s.w.t dalam Ali-Imran : 104 menegaskan bahawa menjaga tepi kain orang adalah dibolehkan....ini berdasarkan firmannya yang bermaksud: Dan hendaklah ada di antara kamu satu yang menyeru yakni berdakwah...kepada kebajikan dan menyuruh membuat kebaikan dan mencegah daripada segala yang salah yang buruk dan keji. Dan mereka yang bersifat yang demikain ialah orang2 yang berjaya......

Hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia hendaklah di jaga dan di seimbangkan.......jangan kita hanya mengadakan hubungan dengan Allah saja bahkan kita lupa hubungan dengan manusia yang sepatutnya juga perlu dai jaga dan di seimbangkan..

Apabila adanya keseimbangan ini kita tidak akan hina di sisi Allah. Dunia yang fana.....dan pelbagai tingkah laku manusia boleh menggoncang keimanan. Maka dengan ini hubungan dengan Allah wajiblah di perkemaskan begitu juga dengan hubungan dengan manusia wajiblah di jaga dan di perkemaskini.

Wallah hu aklam

Jom kita pergi solat jumaat. semoga kita sama2 mendapat munafaat.

Ambil pengajaran kisah Firaun

Oleh DR. ZULKIFLI MOHAMAD ALBAKRI
Kita perlu mengambil pengajaran daripada setiap musibah yang berlaku. - Gambar hiasan
MukadimahMuhammad Quraish Shihab dalam tafsirnya berkata: Ayat-ayat ini menghuraikan kisah Nabi Musa a.s dengan Firaun untuk menunjukkan betapa besar kuasa Allah menjatuhkan seksa kepada para penentang-Nya.
Ini dihuraikan sebagai ancaman kepada para penderhaka sekali gus sebagai penenang hati Nabi SAW. Al-Biqa'i menilai bahawa pemilihan kisah Firaun kerana berlakunya perkara yang luar biasa untuk menjadi contoh kecil pada hari kiamat.
Dalam kisahnya antara lain perhimpunan Bani Israel bersama harta benda dan binatang mereka lalu disusuli dengan tentera Firaun cepat dan tangkas.
Namun semuanya diakhiri dengan mudah oleh Allah SWT dalam bentuk yang sangat mustahil di sisi manusia.
Firman Allah SWT: Sudahkah sampai kepadamu (Wahai Muhammad) perihal Nabi Musa? Ketika ia diseru oleh Tuhannya di "Wadi Tuwa" yang suci.
Ibn Kathir berkata: Allah SWT mengkhabarkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW berkenaan Nabi Musa AS yang diutuskan kepada Firaun dengan diperkuatkan beberapa mukjizat. Oleh itu, ikutilah jejak langkahnya.
Al-Maraghi berkata: Kejayaan itu dicapai oleh Nabi Musa a.s sewaktu baginda dipanggil oleh Tuhannya di lembah suci lagi diberkati terletak di lereng Gunung Sinai.
Kemudian Allah SWT menjelaskan dialog antara-Nya dengan Nabi Musa a.s menerusi ayat ini.
Mengikut pendapat kebanyakan ulama al-Wadi al-Muqaddas yang bernama Lembah Thua terletak di Palestin di bawah Gunung Thursina.
Dikatakan lembah itu berada di arah kanan Gunung Thur. Ini bagi mereka yang datang dari daerah Madian iaitu di sisi utara Arab Saudi.
Firman Allah SWT: (lalu diperintahkan kepadanya): "Pergilah kepada Firaun, sesungguhnya ia telah melampaui batas (dalam kekufuran dan kezalimannya). Serta katakanlah kepadanya: Adakah Engkau suka hendak menyucikan dirimu (dari kekufuran)? Dan mahukah, aku tunjuk kepadamu jalan mengenal Tuhan-mu, supaya Engkau merasa takut (melanggar perintah-Nya)?"
Ayat-ayat di atas menggambarkan perintah Tuhan kepada Musa AS untuk berdakwah dan memberi nasihat kepada Firaun selepas jelas sifat keji dan melampaunya.
Ini diharap supaya mereka kembali ke pangkal jalan sebelum ditimpa azab sama ada di dunia dan di akhirat. Allah mengajar cara berhadapan dengan Firaun secara lemah-lembut kerana ia lebih terkesan.
Sebahagian ulama berpendapat Firaun yang dimaksudkan bernama Maneftah, memerintah di Mesir antara 1224 SM-1214, atau menurut pendapat lain 1204 SM.
Maneftah ditemukan mumianya di Wadi al-Mulk (lembah Raja-raja) daerah Thaba-Luxor, Mesir pada tahun 1896 M dan dibuka pembalut-pembalutnya oleh Eliot Smith seorang Ahli Kaji Purba pada 8 Julai 1907.
Firman Allah SWT: (setelah Nabi Musa menyempurnakan perintah Tuhannya, dan Firaun pun meminta bukti kebenarannya), maka Nabi Musa a.s memperlihatkan kepada Firaun, mukjizat yang besar.
Iaitu mukjizat tongkat dan mukjizat tangan yang putih melepak bagi meyakinkan dakwah yang dibawanya dari Allah SWT. Malangnya keangkuhan Firaun menyebabkan mereka ingkar bahkan menentangnya seperti firman Allah SWT pada ayat-ayat berikutnya.
Firman Allah SWT: Lalu Firaun mendustakan (Nabi Musa) dan menderhaka (kepada Allah). Kemudian ia berpaling ingkar sambil menjalankan usahanya (menentang Nabi Musa). Lalu ia menghimpunkan orang-orangnya dan menyeru, dengan berkata: "Akulah Tuhan kamu, yang tertinggi".
Firaun dalam rangka menentang kebenaran dengan kebatilan yang dianutinya telah mengumpul ahli sihir serta orang ramai untuk menghadapi mukjizat Nabi Musa a.s, lebih malang lagi dia mendakwa sebagai Tuhan yang tertinggi.
Al-Maraghi berkata: Firaun terus bongkak dan sombong sehingga dia mengejar Nabi Musa a.s dan kaumnya yang pergi menuju ke Laut Merah sewaktu keluar dari Mesir.
Firman Allah SWT: Maka Allah menyeksa Firaun di akhirat dan di dunia ini, dengan azab yang menakutkan sesiapa yang mengetahuinya. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang takut (melanggar perintah Tuhannya).
Ibn Kathir berkata: Allah SWT menimpakan azab sengsara kepadanya untuk dijadikan ibrah dan pengajaran bagi orang seumpamanya yang melakukan takbur dan penyelewengan di dunia.
Sedangkan orang yang mengambil pengajaran itulah sebenar-benar orang yang takut dan mendapat kebaikan dalam hidupnya.
Dalam tafsir al-Misbah menyebut berkenaan pendapat beberapa pakar sejarah iaitu Firaun yang ditenggelamkan ini bukanlah Firaun yang memungut Nabi Musa a.s dari sungai Nil.
Sebaliknya yang ditenggelamkan ini adalah puteranya yang dibesarkan bersama Musa a.s dan kemudian menjadi Firaun iaitu pemerintah tertinggi Mesir.
Penutup
Syed Qutb berkata: Orang yang mengenal Tuhan-Nya dan takut kepada-Nya dapat memahami contoh pengajaran dari kisah Firaun.
Namun, bagi mereka yang hatinya tidak mengenal takwa akan terhijab dari contoh pengajaran itu hingga mereka berlanggar dengan akibat yang buruk sehingga Allah SWT menyeksa mereka dengan azab yang dahsyat di dunia dan di akhirat.
Setiap orang mendapat pilihan untuk memilih jalan ke arah kebaikan atau keburukan. Hanya orang yang takut kepada Allah sahaja dapat mengambil pengajaran.

Allah menguji tentera Thalut

SETELAH Thalut dilantik menjadi raja bagi Bani Israel, beliau telah membina sebuah angkatan perang. Semua pemuda dan orang-orang tua yang masih sihat dan kuat dikumpulkan untuk membentuk satu pasukan.
Matlamat mereka adalah untuk menentang tentera Palestin yang diketuai oleh Jalut. Mereka sangat terkenal dengan kekuatannya. Oleh itu, tentera Israel berjanji untuk menebus kembali wilayah mereka yang telah ditakluk oleh Palestin.
Thalut yang mengetuai pasukan tentera tersebut telah merancang berbagai-bagi strategi. Beliau banyak memberi nasihat penting kepada para tenteranya tentang taktik-taktik untuk melawan musuh.
Thalut juga mengajar tenteranya erti kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi peperangan.
Apabila sampai waktunya untuk berperang, Thalut dan tenteranya telah bersiap sedia untuk memulakan perjalanan. Dalam perjalanan ke medan perang itu, Thalut berkata: "Wahai tenteraku sekelian! Sebentar lagi kita akan melalui sebuah anak sungai. Sekiranya ada di antara kamu yang minum airnya, kamu bukan lagi pengikutku. Tetapi sekiranya kamu hanya mengambilnya secedok sekadar untuk menghilangkan dahaga, kamu adalah pengikutku".
Mereka kembali meneruskan perjalanan. Tidak lama kemudian, mereka menemui sebuah anak sungai seperti yang diberitahu oleh Thalut. Kebetulan pula ketika itu mereka sangat dahaga.
Tanpa berlengah lagi, sebahagian besar tentera Thalut turun ke sungai tersebut lalu minum sepuas-puasnya. Mereka tidak mengendahkan segala pesanan Thalut. Hanya beberapa orang yang mengikut nasihat Thalut itu. Mereka hanya mengambil secedok air untuk membasahkan tekak.
Selepas itu Thalut mengarahkan semua bala tenteranya meneruskan perjalanan semula. Akan tetapi orang-orang yang telah minum dengan banyak air sungai itu berkata: "Wahai Thalut! Hari ini kami tidak sanggup untuk menentang Jalut dan tenteranya."
Mereka ingin mengundurkan diri daripada peperangan, lalu berpatah balik. Tinggallah sebahagian kecil tentera Thalut yang masih teguh pendiriannya.
"Kami tidak gentar walaupun jumlah kita hanya sedikit kerana Allah pasti akan menolong kita. Berapa ramai tentera yang sedikit jumlahnya telah menang dalam peperangan melawan tentera yang lebih besar jumlahnya? Sesungguhnya Allah sentiasa bersama orang yang sabar."
Akhirnya mereka meneruskan perjalanan untuk berjuang sambil berdoa kepada Allah SWT: "Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kesabaran dan tetapkanlah pendirian kami untuk menentang orang-orang kafir".

Pengajaran Kisah Para Nabi

DALAM konteks memahami Islam, sejarah adalah merupakan suatu yang sangat penting dipelajari. Apatah lagi mempelajari sejarah Rasulullah, para nabi dan para sahabat atau dalam istilah khususnya disebut sebagai sirah.
Dengan mempelajari sirah, kita dapat mengetahui bagaimana cara dan bentuk penyampaian dan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah dan juga para nabi.
Melalui sirah, seseorang pendidik akan dapat mengetahui cara dan kaedah terbaik yang ditunjukkan oleh Rasulullah dan para nabi. Misalnya, bagi seorang jeneral tentera dia dapat mengetahui etika peperangan, layanan yang diberi oleh baginda terhadap orang tawanan dan pesanan-pesanan Rasulullah kepada panglima perang.
Pendek kata, semua golongan masyarakat daripada petani sehinggalah kepada ketua negara perlu mempelajari sirah untuk meningkatkan lagi personaliti dan prestasi pekerjaan mereka masing-masing.
Dr. Said Ramadhan al-Buti menegaskan bahawa tujuan memahami sirah ialah agar setiap orang Muslim memperoleh gambaran sebenar tentang hakikat agama Islam secara sempurna yang tercermin dalam kehidupan para nabi khususnya Nabi Muhammad SAW sesudah ia difahami secara konsepsi sebagai prinsip, kaedah dan hukum.
Oleh itu, mempelajari sirah mengandungi beberapa faedah. Antara lainnya adalah:
Pertama: Memahami keperibadian nabi melalui celah-celah kehidupan dan keadaan-keadaan yang pernah dihadapinya, untuk menegaskan bahawa Nabi Muhammad bukan sahaja seorang yang terkenal di antara kaumnya tetapi sebelum itu baginda adalah seorang Rasul yang didukung oleh Allah dengan wahyu dan taufik dari-Nya.
Kedua: Agar manusia mendapat gambaran contoh terbaik dalam seluruh kehidupan yang utama untuk dijadikan dastur dan pedoman kehidupan.
Tidak diragukan lagi, betapa pun manusia mencari contoh terbaik mengenai salah satu aspek kehidupan, dia pasti akan mendapatkannya di dalam kehidupan Rasulullah secara jelas dan sempurna.
Oleh itu, Allah menjadikannya qudwah (contoh ikutan) bagi seluruh manusia seperti firman Allah yang bermaksud: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu. (al-Ahzab 21)
Ketiga: Agar manusia mendapatkan dalam mempelajari sirah Rasulullah ini, sesuatu yang dapat membantunya untuk memahami kitab Allah dan menyelami tujuan-tujuannya. Ini disebabkan banyak ayat al-Quran yang boleh ditafsirkan dan dijelaskan maksudnya melalui peristiwa-peristiwa yang pernah dihadapi Rasulullah SAW dan sikapnya.
Keempat: Dengan mempelajari sirah ini seseorang Muslim dapat mengumpulkan sekian banyak pengetahuan dan ilmu-ilmu Islam yang benar, sama ada dalam perkara akidah, hukum dan akhlak.
Tidak diragukan lagi bahawa kehidupan Rasulullah merupakan gambaran yang kukuh dari sejumlah prinsip dan hukum.
Kelima: Agar setiap pendakwah Islam memiliki contoh hidup dalam aspek pendidikan dan dakwah.
Menyedari hakikat tersebut sebuah buku yang berjudul: Kisah Para Nabi - Pengajaran dan iktibar disusun oleh Johari Yaman berdasarkan dari kitab yang ditulis oleh Ibnu Kathir yang berjudul Qisahah al-anbiya' ibratun li ulilab, kini berada di pasaran dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Malaysia.
Ternyata buku asal yang berjudul Qisahah al-anbiya' ibratun li ulilab yang telah dihasilkan oleh Ibn Kathir itu memberikan gambaran yang jelas tentang kisah 25 orang nabi yang wajib diketahui dan diimani oleh setiap Muslim.
Secara jelas melalui buku yang telah disusun semula ini Ibn Kathir telah menceritakan kisah para nabi berdasarkan tafsiran ayat al-Quran serta bersandarkan hadis nabi Muhammad SAW dan ini menepati tiga sumber dan rujukan sirah para rasul dan nabi iaitu al-Quran, al-Sunnah nabawi yang sahih dan kitab-kitab sirah.
Penerbitan buku ini sekali gus dapat menyumbang dan memperkayakan lagi khazanah buku-buku yang berkaitan sirah dalam bahasa Melayu sama ada ditulis oleh ulama di sini atau terjemahan.
Oleh itu, melalui sirah umat Islam mendapat gambaran yang lebih lengkap dan terperinci tentang kehidupan para nabi dan Rasul. Di samping itu, ia dapat membantu dan mempermudah untuk mempelajari ilmu-ilmu lain seperti tafsir dan sejarah Islam.
Ia juga menonjolkan nilai-nilai keinsanan yang praktis yang dilakukan oleh Rasulullah dan para nabi yang lain untuk ikutan generasi muda kini supaya Rasulullah sentiasa menjadi qudwah atau model mereka sepanjang hayat.

Monday, March 15, 2010

HUKUM-HUKUM PERKAHWINAN

Hukum asal suatu perkahwinan adalah harus sahaja tetapi dalam pada itu berkemungkinan boleh berubah menjadi wajib, sunat, haram dan makruh di mana sesuai dengan keadaan seseorang yang akan menempuh perkahwinan.

 

Huraiannya adalah seperti berikut :-

 

1.            Perkahwinan yang wajib.

Orang yang diwajibkan berkahwin ialah orang yang sanggup untuk berkahwin, sedang ia khuatir terhadap dirinya akan melakukan perbuatan zina.

 

2.            Perkahwinan yang sunat

Orang yang disunatkan berkahwin ialah orang yang mempunyai kesanggupan untuk berkahwin dan sanggup memelihara diri dari kemungkinan melakukan perbuatan yang terlarang.

 

3.            Perkahwinan yang haram

Orang yang diharamkan berkahwin ialah orang yang mempunyai kesanggupan untuk berkahwin tetapi kalau ia berkahwin diduga akan menimbulkan kemudharatan terhadap pihak yang lain seperti orang gila, orang yang suka membunuh atau mempunyai sifat-sifat yang dapat membahayakan pihak yang lain dan sebagainya.

 

4.            Perkahwinan yang makruh

Orang yang makruh hukumnya berkahwin ialah orang yang tidak mempunyai kesanggupan untuk berkahwin (dibolehkan melakukan perkahwinan) tetapi ia dikhuatiri tidak dapat  mencapai tujuan perkahwinan.  Oleh itu dianjurkan sebaliknya ia tidak melakukan perkahwinan.

 

Demikian huraian hukum-hukum perkahwinan yang boleh dijadikan panduan dan juga  pengajaran yang baik kepada sesiapa yang hendak berkahwin.