Riya’ adalah sebahagian dari perbuatan syirik menyekutukan Allah, dan sikap ini bersatu dalam diri orang yang takabbur. Banyak nas yang mencela sikap ini, antaranya;
Sabda Rasulullah S.a.w dalam hadith Haritsah bin Wahab, “Mahukah kalian aku beritahu tentang penghuni neraka, iaitu setiap orang yang berperangai jahat serta kasar, orang gemuk yang berlebih-lebihan dalam berjalannya dan orang-orang yang sombong.” Hadith Riwayat Bukhari
Sabda Rasulullah S.a.w dalam hadith Haritsah bin Wahab, “Mahukah kalian aku beritahu tentang penghuni neraka, iaitu setiap orang yang berperangai jahat serta kasar, orang gemuk yang berlebih-lebihan dalam berjalannya dan orang-orang yang sombong.” Hadith Riwayat Bukhari
Dan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi S.a.w, baginda bersabda, “Tidak akan masuk syurga barangsiapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji zarah (atom) sekalipun.” Hadith Riwayat Muslim
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, seseorang yang melakukan riya’ pada hakikatnya ia tidak melakukan firman Allah (Hanya kepadaMu aku menyembah) dan orang yang bersikap ujub (bangga pada diri sendiri) pada hakikatnya ia tidak melakukan firman Allah (Hanya kepadaMu kami mohon pertolongan) . Dan barangsiapa yang melakukan firman Allah (Hanya kepadamu kami menyembah) maka ia telah keluar dari sikap riya’, dan barangsiapa yang melaksanakan firman Allah (Hanya kepadaMu kami mohon pertolongan) maka ia telah keluar dari sikap ujub. (Majmu’ Al Fatawa 10/277)
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, seseorang yang melakukan riya’ pada hakikatnya ia tidak melakukan firman Allah (Hanya kepadaMu aku menyembah) dan orang yang bersikap ujub (bangga pada diri sendiri) pada hakikatnya ia tidak melakukan firman Allah (Hanya kepadaMu kami mohon pertolongan) . Dan barangsiapa yang melakukan firman Allah (Hanya kepadamu kami menyembah) maka ia telah keluar dari sikap riya’, dan barangsiapa yang melaksanakan firman Allah (Hanya kepadaMu kami mohon pertolongan) maka ia telah keluar dari sikap ujub. (Majmu’ Al Fatawa 10/277)
Dan Ibnul Qayyim pula berkata, “Sesungguhnya hati manusia dihadapi oleh dua macam penyakit yang amat besar jika orang itu tidak menyedari adanya kedua penyakit itu akan melemparkan dirinya ke dalam kehancuran dan itu adalah pasti, kedua penyakit itu adalah riya’ dan takabbur. Maka ubat kepada riyak ialah (Hanya kepadaMu kami menyembah) dan ubat dari penyakit takabbur ialah (Hanya kepadaMu kami memohon pertolongan)”.
*foto semasa di Medan Megnet Madinah
No comments:
Post a Comment